infopaser.id – Kabar baik kelanjutan pembangunan Bandara Udara (Bandara) Paser yang kini sudah masuk tahap perencanaan atau Detail Engineering Design (DED) oleh pemerintah daerah, rencananya dari desain yang telah dipresentasikan akan bisa melayani pesawat jenis Boeing dan Airbus.
Kepala Dinas Perhubungan Paser Inayatullah mengatakan dari seminar awal penyusunan DED, perencanaan teknis kelanjutan bandara ini fokus pada struktur landasan atau runway.
Targetnya runway sepanjang 3.000 meter akan di bangun, ini artinya bisa masuk pesawat jenis Boeing dan Airbus. Sebelumnya di DED awal hanya untuk pesawat ATR, dengan jarak 1.800 meter.
Inayatullah mengatakan hasil konsultasi dengan Kementerian Perhubungan, dianalisa bahwa pangsa pasar ke depan pesawat jenis ATR semakin kecil.
“Jadi dibuatlah perencanaan untuk pesawat besar,” kata Inayatullah, Selasa 19 September.
Baca Juga:
- Kideco Futsal Cup 2023 Siap Diikuti 57 Sekolah di Paser
- Pelaku UMKM Binaan Kideco di Paser Dapat Pelatihan dari Shopee
- Pemkab Paser Garap Film Tentang Budaya Lokal
Kementerian Perhubungan pun menyarankan agar Paser melanjutkan pembangunan bandara untuk spek pesawat Boeing. Apalagi sebagai mitra strategis IKN, potensi mobilitas penumpang bandara di Paser pasti meningkat. Inayatullah memperkirakan proyeksi jenis bandara Paser bisa seperti Bandara Berau. Namun masih di bawah kelas Bandara Aji Sultan Muhammad Sulaiman Sepinggan Balikpapan.
Mantan Sekretaris Dinas Perhubungan Paser itu mengatakan kondisi bangunan yang ada saat ini juga masih masuk tahap perencanaan, serta dianalisa apakah bangunan yang ada dilakukan pembongkaran atau tetap. Sementara untuk kondisi luas lahan dinilai sudah masih cukup. Total luas bandara ini adalah 228 hektare.
Baca Juga:
- Siap-siap Ambyar! Denny Caknan Bakal Goyang Paser Oktober Nanti
- Beasiswa ‘Kideco Gemilang’ Sudah Dibuka, Cek Syarat dan Cara Daftarnya!
- Klarifikasi Istri Bupati Paser Perihal Isu Miring Pencalonan DPD Dapil Kaltim
Luasnya sudah memenuhi syarat jika ada pengembangan runway. Setelah DED ini selesai, baru lah kata dia bisa diketahui berapa kebutuhan pembangunan kelanjutan Bandara Udara Paser ini nantinya.