infopaser.id – Peternakan Domba terbilang masih jarang di Kabupaten Paser. Yayasan Trubus Sentra Agrobisbis (TSA) mencoba mengembangkan mamalia yang jadi idaman di saat musim Hari Raya Idul Adha yaitu Domba.
Ketua Yayasan TSA Tony Budi Hartono menyampaikan program pengembangan Domba ini bekerja sama dengan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Paser melalui sistem koloni.
Yaitu satu koloni terdiri dari 50 ekor Domba, dengan dua Domba pejantan. Selanjutnya dipisahkan lagi menjadi 25 ekor satu koloni.
“Untuk satu pejantan bisa mengawini 25 ekor domba betina,” kata Tony yang merupakan pengusaha sukses dibidang pertanian dan perkebunan, Selasa 18 Juni.
Tony berencana membentuk tiap koloni maksimal ada 25 ekor Domba.
Faktor penting dalam beternak Domba kata dia adalah pakan ternak yaitu tumbuhan dan dedaunan jenis albisia, kaliandra, gliricidia. TSA memiliki tumbuhan ini yang telah dipakai untuk siklus pertanian terpadu.
Ini lah yang membuat TSA bisa memproduksi sendiri pakan Domba. Jenis rumput yang favorit santapan Domba, diolah dengan bahan dedaunan kembali dan difermentasikan.
Tony mengatakan limbah dari ternak Domba berupa kotoran masih bisa dikelola dan menghasilkan pupuk. Pupuk tersebut pun digunakan lagi untuk kebutuhan pertanian dan pengembangan jamur.
TSA selama ini memakai sistem kandang tidak berbau.
Baca Juga:
- Sah! Total 245 Calon Jamaah Haji Asal Kab Paser Siap Berangkat
- Kemenag Rilis Biaya Perjalanan Calon Jemaah Haji Paser Rp50,7 Juta
- Kemenag Paser: Kuota Haji 2023 Sebanyak 224 Orang
Kotoran domba yang terkumpul di bagian bawah kandang akan diangkut dan diproses sehingga bisa menjadi pupuk.
“Selain memberikan manfaat sebagai pupuk kompos, hasil proses kotoran itu bisa membuat kondisi kandang tidak berbau seperti pada umumnya.
Untuk sektor pertanian, TSA telah mengembangkan berbagai buah seperti Kurma, Durian, Rambutan dan juga Vanili. Sementara di bidang perikanan air tawar tengah fokus ikan Lele, Nila dan Patin.