Infopaser.id

TANA PASER, Infopaser.id – Permasalahan pengelolaan sampah di Kabupaten Paser kian mendesak. Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Janju di Tanah Grogot yang menjadi pusat pembuangan sampah dari ibu kota kabupaten kini nyaris mengalami kelebihan kapasitas atau overload.

Dari dua landfill atau zona pembuangan yang tersedia di TPA seluas 20 hektare, satu di antaranya telah pasif karena penuh dan kini hanya ditimbun dengan tanah urukan. Sementara itu, landfill yang masih aktif kondisinya sudah sangat mengkhawatirkan. Tingginya tumpukan sampah menunjukkan bahwa kapasitas hampir tidak mencukupi lagi.

“Secara kapasitas sebenarnya masih cukup besar, tapi (tumpukan) sudah tinggi. Kita hampir overload untuk landfill yang aktif,” kata Solikin, Pengawas TPA Janju, Selasa (24/6/2025).

Setiap harinya TPA Janju menerima rata-rata 60 ton sampah yang berasal dari berbagai titik di ibu kota kabupaten. Sayangnya selama ini belum ada proses pemilahan atau pengolahan semua sampah, baik organik maupun non-organik. Semua langsung dibuang ke landfill.

“60 ton itu keseluruhan, karena tidak ada proses pemilahan. Karena tidak ada pengolahan jadi langsung dibuang,” beber Solikin.

Melihat kondisi ini, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Paser menyiapkan langkah strategis dengan membangun Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) di kawasan TPA Janju. TPST ini diharapkan menjadi solusi jangka panjang untuk mengurangi beban landfill dan meningkatkan efisiensi pengelolaan sampah.

“Semua sampah, baik organik maupun non-organik nantinya akan diolah di TPST, sehingga tidak ada lagi sampah yang langsung dibuang ke landfill,” jelas Solikin.

Dengan adanya TPST, sampah akan melalui proses pencacahan terlebih dahulu, kemudian dipilah secara otomatis antara organik dan non-organik. Pembangunan fasilitas tersebut rencananya dimulai dalam waktu dekat. 

“Kemungkinan bulan depan akan dimulai pengerjaannya,” tutupnya.

Iklan