Infopaser.id

Kalimantan Timur merupakan salah satu dari 5 provinsi di Pulau Kalimantan yang memiliki Ibu Kota bernama kota Samarinda.

Adapun letak geografis Kalimantan Timur berada di antara 113º44’ Bujur Timur dan 119º00’ Bujur Timur serta diantara 2º33’ Lintang Utara dan 2º25’ Lintang Selatan.

Pada Google Maps, wilayah provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) terlihat menempati sebagian sisi timur Pulau Kalimantan. Kaltim terkenal sebagai provinsi yang kaya akan hasil pertambangan dan sumber daya hutan.

Pada sebelah timur, Kaltim berbatasan dengan Selat Makasar dan Laut Sulawesi. Sementara, sebelah selatan berbatasan dengan Provinsi Kalimantan Selatan. Sebelah barat, ada Provinsi Kalimantan Tengah, serta sebelah utara terdapat Provinsi Kalimantan Barat dan Negara Bagian Serawak Malaysia Timur.

Sejarah Kalimantan Timur

Sejarah Kalimantan Timur sebagai provinsi bagian Republik Indonesia bermula dari tahun 1956. Pada tahun tersebut, pemerintah RI menerapkan kebijakan pemekaran wilayah Provinsi Kalimantan yang melahirkan 3 provinsi baru, yakni Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, dan Kalimantan Barat.

Dahulu, di Kalimantan Timur, pernah berdiri kerajaan hindu tertua di Indonesia yakni Kerajaan Kutai.

Pusat Kerajaan Kutai berada di Muara Kaman, yang saat ini merupakan salah satu kecamatan di Kabupaten Kutai Kartanegara. Belakangan kerajaan ini bernama Kutai Martapura dan tetap eksis hingga abad 17.

Di Kalimantan Timur, berdiri kerajaan lain yang berada di Kaltim, seperti Kesultanan Kutai Kartangeraa ing Matadipura, Kesultanan Paser, dan Kesultanan Bulungan.

Wilayah Kalimantan Timur (Paser, Kutai, Berau, Karasikan) pernah dikuasai oleh Kesultanan Banjar. Laman resmi Pemprov Kaltim, menginformasikan bahwa berdasarkan naskah Hikayat Banjar, wilayah yang menjadi taklukan Banjar itu sempat dipinjamkan ke Sultan Makassar pada abad ke-17 sebagai titik perdagangan.

Hal itu didasari oleh perjanjian antara Sultan Mustain Billah dari Banjar dengan penguasa Makassar, yakni I Mangngadaccinna Daeng I Ba’le’ Sultan Mahmud Karaeng Pattingalloang, Sultan Tallo yang menjabat mangkubumi bagi Sultan Malikussaid (Raja Gowa tahun 1638-1654).

Namun, sejak 13 Agustus 1787, Sultan Tahmidullah II dari Banjar menyerahkan Kalimantan Timur kepada VOC Belanda. Kesultanan Banjar dengan wilayahnya yang tersisa kemudian berstatus jadi daerah protektorat VOC.

Berdasar traktat 1 Januari 1817, Sultan Sulaiman dari Banjar menyerahkan Kalimantan Timur, Kalimatan Tengah, hingga sebagian Kalimantan Barat serta Kalimantan Selatan (termasuk Banjarmasin) kepada pemerintah Hindia-Belanda.

Setelah Indonesia Merdeka, sebagian besar wilayah Pulau Kalimantan tergabung dalam Republik Indonesia. Kecuali, bekas wilayah yang dikuasai oleh Inggris di bagian utara.

Semula hanya ada Provinsi Kalimantan, sementara Kalimantan Timur menjadi karesidenan. Lantas, sesuai aspirasi masyarakat setempat, pemerintah RI memecah Provinsi Kalimantan menjadi tiga.

Berdasar UU Nomor 25 Tahun 1956, terbentuklan Provinsi Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, dan Kalimantan Barat.

Berdasarkan UU Nomor 27 Tahun 1959 Tentang Pembentukan Daerah Tingkat II di Kalimantan. Pada awalnya, Provinsi Kalimantan Timur memiliki 2 kotamadya dan 4 kabupaten.

Dua kotamadya itu adalah Samarinda dan Balikpapan. Empat kabupaten lainnya ialah Kutai, Paser, Berau, dan Bulungan. Setelah itu, sejumlah kabupaten/kota lain dibentuk di tahun 1980-an, 1990-an, 2000-an.

Pada 2012 lalu, luas wilayah Kaltim berkurang karena ada pemekaran untuk pembentukan daerah baru, yakni Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara). Pemekaran ddasarkan pada UU 20/2012.

Kota Tarakan, Kabupaten Nunukan, Kabupaten Malinau, Kabupaten Tana Tidung, serta Kabupaten Bulungan yang sebelumnya masuk dalam Provinsi Kaltim, beralih menjadi wilayah Provinsi Kaltara.

Terbaru, Provinsi Kaltim punya 10 kabupaten/kota terhitung sejak terakhir kali dilakukan pemekaran wilayah Kabupaten Kutai Barat menjadi Kabupaten Mahakam Ulu pada tahun 2013.

Daftar kabupaten dan kota yang ada di Kalimantan Timur:

  1. Kota Samarinda
  2. Kota Balikpapan
  3. Kota Bontang
  4. Kabupaten Kutai Kartanegara
  5. Kabupaten Kutai Timur
  6. Kabupaten Berau
  7. Kabupaten Paser
  8. Kabupaten Penajam Paser Utara
  9. Kabupaten Kutai Barat
  10. Kabupaten Mahakam Ulu

Kondisi Geografis Kalimantan Timur

Wilayah Provinsi Kalimantan Timur mempunyai topografi bergelombang dari kemiringan landai sampai curam. Ketinggian berkisar antara 0-1500 meter di atas permukaan laut dengan kemiringan antara 0-60 persen. Daerah dataran rendah pada umumnya dijumpai pada kawasan sepanjang sungai.

Berdasarkan artikel Tirto.id, seperti dilansir situs web Pemprov Kaltim, wilayah perbukitan dan pegunungan Kalimantan Timur punya ketinggian rata-rata lebih dari 1000 meter di atas permukaan laut. Dengan kemiringan 300 persen, kawasan perbukitan dan pegunungan itu terdapat d ibagian barat laut Kaltim.

Dilihat dari topografinya, 43,35 persen wilayah daratan Kaltim termasuk dalam kemiringan di atas 40 persen persen. Adapun 43,22 persen terletak pada ketinggian 100-1000 m di atas permukaan laut.

Luas wilayah Provinsi Kalimantan Timur mencapai 127.267,52 km2 daratan, baik yang berada di Pulau Kalimantan maupun pulau-pulau kecil sekitarnya.

Menurut Data Kantor Badan Pusat Statistik (BPS) Kaltim 2015, Kutai Timur menjadi wilayah terluas dengan 31.501,71 hektar. Kabupaten ini mencakup hampir seperempat wilayah Kaltim (24,38 %).

Kutai Kartagenara menjadi kabupaten terluas kedua (25.988,08 hektar), dan yang ke-3 ialah Berau (21.735,19 hektar).

Adapun Samarinda sebagai ibu kota provinsi Kaltim mempunyai luas wilayah 716,53 hektar, diikuti Balikpapan 512,25 hektar, dan Bontang 163,14 hektar.

Berdasarkan sensus penduduk BPS 2024, penduduk Provinsi Kalimantan Timur sebanyak 281.603.800 jiwa.

Berdasarkan Badan Pusat Statistik (BPS) 2024

  • Jumlah penduduk: 281.603.800 jiwa, menjadi peringkat keempat terbanyak di dunia 
  • Indeks Pembangunan Manusia (IPM): 75,02, naik 0,85% dari tahun sebelumnya 
  • Umur harapan hidup bayi: 74,15 tahun, naik 0,22 tahun dari tahun sebelumnya 
  • Harapan lama sekolah (HLS): 13,21 tahun, naik 0,06 tahun dari tahun sebelumnya 
  • Rata-rata lama sekolah (RLS): 8,85 tahun, naik 0,08 tahun dari tahun sebelumnya 
  • Standar hidup layak: Naik 442 ribu rupiah atau 3,71% dari tahun sebelumnya 
  • Inflasi Year-on-Year (y-on-y): 1,84% 

Artikel asli : https://tirto.id/profil-provinsi-kalimantan-timur-sejarah-dan-kondisi-geografis-gBBl

Iklan