infopaser.id – Malam pemilihan Duta Wisata dan Putri Pariwisata Kaltim 2023 jadi malam bersejarah buat Aji Khalida Zia (19), di mana dia terpilih sebagai Putri Pariwisata Kaltim 2023.
Zia sapaan akrabnya sebelumnya pada Juli lalu terpilih sebagai Putri Pariwisata Paser 2023 dan dikirim ke provinsi untuk bersaing dengan peserta lainnya dari seluruh Kaltim.
Mahasiswi semester 4 STIE Widya Praja Tanah Grogot itu akan mengemban tugas besar ke depan, tidak hanya mempromosikan Paser namun juga Kalimantan Timur di mata nasional dan internasional.
Zia sudah melakukan persiapan matang mengikuti kontes ini. Dia sangat bersyukur dengan prestasi saat ini dan berharap bisa membawa banyak prestasi untuk Kaltim ke depan.
Baca Juga:
- Pelaku UMKM Binaan Kideco di Paser Dapat Pelatihan dari Shopee
- Kideco Futsal Cup 2023 Siap Diikuti 57 Sekolah di Paser
Saat ini Zia memiliki program “One Day To Remember”, yaitu menggunakan fotografi dan videografi untuk bisa menyebarkan informasi yang berkaitan kepariwisataan dan bekerja sama dengan media konvensional di daerah. Zhia menaruh harapannya agar sektor pariwisata di Kaltim terbantu dengan kehadiran IKN.
Salah satu Juri yang menilai, Rina Juwita mengatakan ada 4B yang jadi penilaian juri. 4B adalah Brain, Beauty, Behavior, dan Brave. Rina juga menambahkan, penilaian yang terlihat pada Grand Final itu hanya 30 persen. Penilaian lainnya sudah dilakukan sejak masa karantina.
Seperti attitude, cara berinteraksi, bakat yang mereka miliki, kemudian ada tes tertulis, juga ada in-depth interview yang dilakukan para juri sebelum malam Grand Final.
Baca Juga:
- Bazar Buku Internasional Big Bad Wolf (BBW) Hadir di Balikpapan
- 2 Kelompok Tani Paser Sabet Banyak Penghargaan di Perlombaan Tingkat Provinsi
Perbedaan penilaian tahun ini dengan sebelumnya adalah jika tahun lalu ketika lima besar dan 3 besar ada banyak pertanyaan dari para juri dan juri kehormatan.
“Untuk tahun ini ada Motion Challenge yang menjadi tantangan untuk para finalist untuk bisa mengasah kemampuan berpikir kritis mereka,” kata Dosen Ilmu Komunikasi Fisipol Universitas Mulawarman itu.