Infopaser.id – Dari banyak jumlah masjid di Kabupaten Paser, masjid tertua ada di Kecamatan Pasir Belengkong. Masjid Jami Nurul Ibadah namanya. Berdiri sejak 1851, peninggalan Kerajaan Sadurengas yang kini hanya ada Museum Sadurengas. Konon cerita masjid ini dibangun saat era kekuasaan Sultan Aji Tenggara.
Sampai sekarang masjid ini masih digunakan warga untuk ibadah sehari-hari. Termasuk salat Tarawih. Setiap shalat jum’at dan tarawih masjid ini selalu ramai diisi jamaah. Jika masuk ke dalam, suasananya masih terasa bangunan lama. Berbahan dasar kayu dan terlihat ornamen klasik.
Masjid Jami Nurul Ibadah ini juga jadi spot wisata religi wisatawan. Sembari melihat Museum Sadurengas, lalu dilanjutkan ke masjid ini sekaligus sholat dzuhur atau ashar. Kunjungan meningkat biasanya setelah Idul Fitri. Wisatawan dari berbagai daerah luar Paser banyak memilih berkunjung ke sini.
Masjid ini memiliki 12 anak tangga yang mengelilingi tiang menembus plafon. Diceritakan pengurus, dulunya ini digunakan muadzin dengan naik ke atas menuju menara masjid untuk mengumandangkan azan. Tapi sekarang seiring perkembangan teknologi, tidak ada lagi digunakan karena sudah ada speaker atau Toa.
Masjid Jami Nurul Ibadah ini sudah tiga kali dirombak. Pertama 1970-an, sebelumnya mimbar tepat berada bagian tengah masjid, kemudian dipindahkan lke depan. Renovasi kedua pada 2010 dan terakhir 2012 lalu.
Renovasi yang dilakukan tidak merubah bentuk semula, hanya mengganti beberapa bagian masjid yang rapuh. Masjid ini berbahan dasar kayu jati. Di dalam masjid terdapat jam matahari. Di mana sebatang besi menancap tepat bagian tengah lempengan batu marmer. Terdapat 6 ruas. Konon ceritanya penentuan waktu shalat dilihat dari bayangan besi tembaga di atas marmer itu.
Jika matahari tepat di atas batang besi tembaga, dan tidak ada bayangan besi tembaga melindungi sinar matahari ke permukaan marmer. Maka dipastikan waktu shalat dzuhur.