Infopaser.id – Masih banyak daerah di luar Pulau Jawa yang belum dapat menikmati akses internet dengan baik atau biasa disebut daerah blank spot, termasuk di Kabupaten Paser, Kalimantan Timur.
Melalui Dinas Komunikasi Informatika Statistik dan Persandian (Diskominfo), Pemerintah Kabupaten Paser terus berusaha mengurangi daerah blank spot di wilayah Kabupaten Paser.
Salah satu caranya adalah dengan menjalin kerja sama dengan penyedia layanan internet dari Amerika Serikat yang telah hadir di Indonesia, yakni Starlink.
Misi ini ingin diwujudkan dengan dukungan APBD Perubahan 2024. Kepala Bidang Aplikasi Informatika Diskominfo Paser Mulyadi Rahman mengatakan, ada tiga desa yang diusulkan untuk mendapatkan layanan internet dari Starlink, yaitu Desa Kepala Telake, Senipah dan Keladen.
Tiga desa inilah yang selama ini paling sulit diakses internet karena tidak terjangkau oleh menara komunikasi atau BTS (Base Transceiver Station), ujar Mulyadi, pada hari Rabu (10/7/24).
Besaran kuota internet nantinya akan menyesuaikan anggaran yang tersedia setelah pengesahan pada bulan September atau Oktober mendatang.
Mulyadi mengungkapkan, kerja sama dengan Starlink nantinya melalui pihak ketiga yang telah menjadi kepanjangan tangan perusahaan tersebut di Indonesia.
Starlink dipilih karena hanya cukup menggunakan alat beserta pembangkit listrik berupa Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) atau Solar Cell dengan sistem sewa alat.
“Jadi, pemerintah tidak perlu membeli dan memasang infrastruktur seperti tiang dan jaringan PLN, karena sudah satu paket yang disediakan provider Starlink,” ujar Mulyadi.
Jika skema kerja sama ini berjalan lancar, rencananya pada 2025 akan bertambah lagi jumlah desa yang akan mendapatkan layanan Starlink.
—