Infopaser.id

Marak Kasus Pneumonia Pada Anak, KKP Grogot Perketat Kapal Asing Masuk 

Marak Kasus Pneumonia Pada Anak, KKP Grogot Perketat Kapal Asing Masuk 

Infopaser.id – Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas II Balikpapan Wilayah Kerja Tanah Grogot terus memperketat masuknya kapal asing ke  perairan Kabupaten Paser di Teluk Adang dan sekitarnya, atau dekat Pelabuhan Desa Pondong Baru Kecamatan Tanah Grogot. Pengetatan ini imbas merebaknya kasus Pneumonia pada anak di Tiongkok dan negara Asia. 

Kementerian Kesehatan telah mengarahkan semua jajaran instansi kesehatan bersiaga. Petugas KKP Tanah Grogot atau petugas karantina ini lah yang jadi garda terdepan mengecek kapal masuk ke perairan Kabupaten Paser, baik itu kapal asing maupun kapal lokal. 

Baca Juga: TP-PKK Paser Selenggarakan Isbat Nikah, 786 Pasutri Nikah Masal

Koordinator Wilayah KKP Tanah Grogot Harzan Khair menjelaskan prosedur setiap kapal asing yang masuk Teluk Adang, dipastikan lebih dulu diarahkan ke Zona Karantina untuk diperiksa petugas karantina kesehatan sebelum masuk zona bongkar muat atau Area Loading Point. Mayoritas kapal yang masuk adalah kapal pengangkut barang yaitu batu bara dari luar negeri. 

“Jika dipastikan sudah bebas dari penyakit atau klir area, baru lah anak buah kapal (ABK) tersebut sudah bisa bertemu petugas lainnya untuk administrasi dokumen kapal dan kebutuhan lainnya,” kata Harzan, Kamis 14 Desember 2023.

KKP Grogot Perketat Kapal Asing Masuk 

Perairan Teluk Adang adalah kawasan masuknya kapal asing bongkar muat batu bara. Mayoritas kapal asing yang masuk berasal dari Tiongkok. KKP Tanah Grogot berkantor di Desa Pondong Baru, Pelabuhan Pondong. 

Lokasi ini jaraknya sekitar 20 menit ke ibu kota Tana Paser melalui jalan darat. Untuk ke perairan Teluk Adang membutuhkan waktu 1,5 jam perjalanan laut. 

Baca Juga: Sukses Buat Sistem Akuntabilitas Baik, Pemkab Paser Raih Penghargaan ‘SAKIP’

Rata-rata kapal dari luar negeri yang masuk ke perairan Kabupaten Paser sekitar 20 kapal tiap bulan. Berbeda kala momen sebelum Covid-19, bisa sekitar 40 kapal per bulan.

Iklan