Infopaser.id – Pemerintah Kabupaten Paser masih memiliki pekerjaan besar dalam upaya menekan angka kemiskinan. Hingga akhir 2024, jumlah masyarakat miskin tercatat sebanyak 25.280 jiwa atau setara dengan 8,63 persen dari total penduduk sebesar 309.667 jiwa.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian, dan Pengembangan Daerah (Bappedalitbang) Paser, Rusdian Nor menyampaikan, jumlah masyarakat miskin di wilayahnya sebenarnya menunjukkan tren penurunan dalam tiga tahun terakhir.
Dia merinci pada 2020 jumlahnya sebanyak 26.770. Sempat naik pada 2021 menjadi 27.560. Kemudian tahun 2022 turun menjadi 27.020, dan pada 2023 turun lagi menjadi 26.390.
“Mereka yang masuk dalam data ini adalah masyarakat dengan pendapatan Rp 634 ribu per bulan. Naiknya jumlah masyarakat miskin pada periode ini salah satunya disebabkan Covid-19,” kata Rusdian, Rabu (16/4/2025).
Ketua Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (APDESI) Kabupaten Paser, Nasri mengatakan, salah satu alasan yang membuat data penduduk miskin masih banyak karena ada berbagai program bantuan dari pemerintah.
Di saat seharusnya suatu keluarga ini sudah dinyatakan tidak miskin karena pendapatannya meningkat, masih banyak yang mengaku menjadi warga miskin sehingga bisa mendapatkan bantuan.
“Banyak yang sengaja saat pendataan memiskinkan dirinya,” kata Kepala Desa Olong Pinang itu.
Menurutnya warga yang memang benar-benar miskin harus betul-betul divalidasi agar mereka yang sudah mampu itu sadar dan malu.
“Kalau bisa yang memang miskin diberi tanda rumahnya,” tegas Nasri.