Infopaser.id

Debat Pilkada Paser 2024 Soal Penggundulan Hutan, Ini Solusi dari Kedua Paslon Bupati 

Pasangan nomor urut 1 Fahmi Fadli-Ikhwan Antasari dalam debat pilkada Kabupaten Paser 2024, Sabtu (09/11). (tangkapan layar YouTube Tribun News)

Infopaser.id – Debat Pilkada Paser 2024 kali pertama antara pasangan calon (paslon) nomor urut 1 Fahmi Fadli – Ikhwan Antasari dan nomor urut 2 Syarifah Masitah Assegaf – Denni Mappa berlangsung sukses, Sabtu (9/11/2024).

Kedua palson menyampaikan gagasannya terkait tema Bumi Daya Taka Maju Melalui Transformasi Sosial Ekonomi dan Tata Kelola. Suasana debat cukup ramai dihadiri pendukung kedua paslon karena berlangsung di Paser, yaitu di Hotel Kyriad Sadurengas. Masing-masing pendukung paslon memenuhi kuota kursi yang disiapkan panitia, kali ini adalah Kompas TV sebagai media penyiaran. 

Kedua paslon memberikan pandangan terkait cara mengatasi persoalan lingkungan. Pasalnya Kabupaten Paser terus mengalami peningkatan kerusakan lingkungan akibat industri pertambangan dan perkebunan kelapa sawit.

Panelis memaparkan pencemaran dan hilangnya keanekaragaman hayati turut berdampak akibat deforestasi hutan skala besar. Dalam satu tahun terakhir, sekitar 40 persen hutan di Kabupaten Paser mengalami kerusakan yang berdampak buruk bagi masyarakat lokal.

Paslon bupati nomor urut 1, Fahmi mengatakan untuk mengatasi kerusakan lingkungan, dia akan melakukan reboisasi dan penghijauan lahan. Hal ini dilakukan identifikasi lahan yang gundul.

Selain itu perbaikan lahan mangrove di seluruh pesisir pantai, kemudian penguatan regulasi dan penegakan hukum dengan melakukan pengawasan aktivitas penambangan dan industri.

Dia juga akan melakukan pengelolaan limbah sampah dan melakukan pengelolaan sumber daya air yang berkelanjutan. Di mana pemerintahan daerah harus menjaga konservasi daerah aliran sungai agar tetap terjaga dan sistem sanitasi pengelolaan air bersih dapat mengendalikan sedimentasi. 

Fahmi juga akan melakukan pemetaan masalah terkait penebangan liar dan pencemaran di daerah aliran sungai. 

“Dengan melibatkan partisipasi masyarakat dalam pengelolaan lingkungan melalui program iklim. Kemudian kami melakukan pengembangan ekonomi hijau, di mana kami sudah mengadakan program Paser Berbuah di seluruh kecamatan,” kata bupati petahana itu. 

Sementara paslon bupati nomor urut 2, Masitah mengatakan untuk mengatasi masalah ini dia akan memperketat pengawasan Analisis Dampak Lingkungan (Amdal) setiap perusahaan-perusahaan.

Dia akan menyiapkan tim terpadu. Tim ini nanti akan dibantu oleh tim percepatan pembangunan yang akan mendeteksi langsung ke pusat-pusat masalah. 

Dengan begitu maka akan diketahui kendala seperti apa yang terjadi di lapangan. Termasuk mengatasi pencemaran air akibat limbah industri mengurangi banjir dengan memperbaiki sistem drainase dan reboisasi. 

Masitah juga akan memperkuat kawasan konservasi dan hutan adat di Desa Muluy dan desa lainnya. “Ini nantinya akan dijadikan sebagai wisata alam. Serta memperbanyak ruang sebagai resapan air dan paru-paru kota,” kata petahana wakil bupati itu. 

Iklan