Infopaser.id

Infopaser.id – Permasalahan distribusi LPG subsidi 3 kilogram di Kabupaten Paser makin menyengsarakan rakyat. Selain sulit didapatkan, harga di pengecer sangat tinggi menyentuh Rp50-60 ribu per tabung. Harga tersebut jauh di atas harga eceran tertinggi (HET) sebesar Rp19 ribu per tabung. 

Kabid Perdagangan Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Disperindagkop UKM) Kabupaten Paser Suherman mengatakan, sebenarnya kuota LPG subsidi 3 kilogram di Kabupaten Paser cukup. Setiap tahun Paser jatah tabung gas selalu melebihi jumlah daftar penerima tetap (DPT) warga miskin yang telah terdata di masing-masing RT dan Desa. 

Baca Juga: Produksi Tembus hingga 467 Ton, Harga Daging Ayam di Paser saat Ramadhan Diharapkan Stabil
Berdasarkan data Disperindagkop UKM Paser tahun 2024, total DPT di Paser berjumlah 28.717 jiwa. Sementara jatah tabung LPG 3 kg pada 2024 saja sebanyak 2.218.000 tabung.  

Dari jumlah data tersebut, setiap DPT mendapatkan jatah seminggu satu tabung atau empat tabung sebulan. Artinya jika 28.717 dikalikan 4 tabung selama 12 bulan, maka jumlahnya hanya 1.378.416 per tahun. Masih ada kelebihan 800 ribu lebih tabung. 

“Artinya jumlah pasokan kita mencukupi saja, hanya yang tidak bisa diduga adalah kebutuhan UMKM,” kata Suherman, Selasa 4 April 2025. 

Baca Juga: Apes! Pencuri Tabung LPG dan Sembako Ketangkap saat Angkut Sekarung Bawang Putih

Dia menyebut kebutuhan UMKM ini tidak bisa diprediksi. Apabila aktivitas masyarakat naik, maka otomatis permintaan terhadap tabung gas lpg 3 kg juga meningkat drastis. 

Suherman menambahkan, ke depannya Disperindagkop UKM Paser akan terus memperbaharui data DPT agar tepat sasaran. Jadi nantinya akan dibagi lagi mana UMKM yang berhak mendapatkan subsidi dan mana yang tidak. 

Baca Juga: Terkendala Masalah Vendor, Makan Bergizi Gratis (MBG) Belum Berjalan di Paser 
Untuk diketahui, fakta di lapangan saat ini antrian masyarakat untuk mendapatkan LPG 3 kilogram di pangkalan selalu panjang. Hal tersebut terjadi karena diduga ada oknum pangkalan yang bermain kotor dengan pengecer sehingga stok di pangkalan selalu menipis. Akibatnya masyarakat miskin dan pelaku UMKM sulit mendapatkan tabung LPG 3 kilogram. 

Iklan