Tingkatkan SDM Tenaga Pendidik, Pemkab Paser dan UWGM Bikin Program RPL
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Paser, Yunus Syam menerangkan terkait program kerjasama yang dilakukan bersama Universitas Widya Gama Mahakam Samarinda, usai upacara peringatan Hari Pendidikan Nasional 2024 di halaman Kantor Bupati Paser, Tana Grogot, Kabupaten Paser, Kalimantan Timur pada Kamis (2/5/2024). Upaya yang dilakukan Pemkab Paser tersebut, guna meningkatkan kualitas pendidikan di wilayah paling selatan Kalimantan Timur.
Infopaser.id – Tepat pada peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) 2 Mei 2024 lalu, Pemkab Paser bermaksud meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) tenaga pendidik tingkat PAUD dengan memaksimalkan program Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL).
Aktualisasi yang dilaksanakan yakni Pemkab Paser akan menjalin kerja sama dengan Universitas Widya Gama Mahakam (UWGM) Samarinda. Kerja sama ini adalah kuliah gratis bagi para guru TK dan Paud di Paser yang belum menempuh pendidikan Strata 1 (S1).
Baca Juga: Paser Komitmen Majukan Budaya, Perbanyak Guru Muatan Lokal Bahasa Paser
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Paser, Yunus Syam mengungkapkan terdapat 153 guru Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) yang ikut serta dalam program RPL ini.
Para guru yang mengikuti program RPL ini disyaratkan telah mengajar minimal selama dua tahun. Selain itu, diharuskan memiliki dengan sertifikat pelatihan-pelatihan keprofesionalan lainnya.
“Mereka juga telah mengikuti pelatihan-pelatihan profesional tenaga pendidik, sehingga praktis kuliahnya hanya empat semester,” jelasnya.
Yunus juga menambahkan, nantinya para guru yang ikut serta dalam program RPL akan menjalankan perkuliahan selama 4 semester. Saat ini penting para guru untuk menempuh pendidikan S1 untuk memenuhi kebutuhan sertifikasi dan sebagainya.
Baca Juga: May Day, Buruh di Paser Lebih Pilih Agenda Positif Ketimbang Demo
Sementara itu, Wakil Rektor Bidang Kerja Sama Humas dan Kemahasiswaan UWGM dr Suyanto mengatakan, Pemkab Paser adalah daerah pertama yang melaksanakan program ini di Kaltim. Program ini bertujuan membantu memfasilitasi sebagian rekan-rekan guru yang secara profesional sudah layak, namun secara legalitas belum memiliki ijazah S1..
“Sementara mereka sudah lama mengabdi dan memiliki kompetensi yang layak untuk diakui,” katanya.