Riyan Benny Sukmara Akademisi Teknik Sipil asal Paser meminta pihak terkait untuk segera menangani masalah banjir di Kecamatan Tanah Grogot akhir-akhir ini.
Infopaser.id – Mahasiswa S3 Teknik Sipil National Central University Taiwan asal Kabupaten Paser, Riyan Benny Sukmara memberikan opininya tentang banjir di Kecamatan Tanah Grogot belakangan ini.
Akademisi Teknik Sipil Institut Teknologi Kalimantan (ITK) itu mengatakan, berdasarkan pantauan data curah hujan satelit yang diambil dari National Aeronautics and Space Administration – Prediction of Worldwide Energy Resources (NASA-POWER), tercatat tinggi curah hujan di Kota Tanah Grogot dari tanggal 16 hingga 27 November 2023 hanya berkisar antara 3.5 mm/hari – 20.97 mm/hari.
Berdasarkan klasifikasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), hujan tersebut masih masuk dalam kategori hujan ringan dan sedang yang secara umum tidak berpotensi besar untuk menyebabkan banjir. Namun perlu dicatat bahwa, jika dikumulatifkan, hujan dari tanggal 16 hingga tanggal 27 november tersebut sebesar 103.88 mm/hari.
“Jika ditinjau dari konsep Multiple-event flood, bisa saja menjadi salah satu faktor penyebab banjir yang mana banjir terjadi bukan karena hujan satu hari, tapi dipengaruhi juga oleh hujan-hujan yang terjadi pada hari-hari sebelumnya,” kata Benny, Rabu 13 Desember 2023.
Apabila menilik kejadian banjir di kota Tanah Grogot, terdapat beberapa indikasi yang kemungkinan dapat menjadi penyebab banjir. Selain adanya sampah dalam selokan, faktor penyempitan saluran drainase (bottleneck phenomenon) juga dapat terjadi karena adanya penumpukan sedimen yang terjadi di saluran.